Pembahasan 4
IP ADDRESS
Jaringan
komputer adalah dua atau lebih komputer serta berbagai perangkat pendukung
lainnya yang saling dihubungkan menggunakan sebuah sehinmedia gga dapat saling
berkomunikasi. Dalam mengkoneksikan komputer
dalam suatu jaringan harus membuat IP address yang terdiri dari Network ID dan
Host ID. TCP/ IP bukanlah sebuah protokol tunggal tetapi satu kesatuan protokol
dan utility. Protokol ini dikembangkan oleh ARPA (Advance Research Project
Agency) untuk departeman pertahanan Amerika pada tahun 1969. Sebuah alamat
TCP/IP adalah binner berukuran 32 bit yang diberikan kesetiap host dalam sebuah
jaringan. Nilai ini digunakan untuk mengenali jaringan dimana host tersebut
mengenali nomor host yang bersangkuten dijaringan tertentu. Nilai tersebut
terbagi menjadi empat bagian nomor delapan bit yang disebut octet.
Dalam pembuatan
IP address terdapat 3 kelas dalam penggunaanya.
Dari gambar diatas terlihat jelas karakteristik masing-masing kelas IP addres, seperti contohnya IP addres kelas A berikut ini.
1. IP
Addres kelas A
Network
ID
Network ID
adalah bagian dari alamat IP yang mewakili jaringan fisik dari host. Setiap
komputer dalam segment jaringan tertentu akan memiliki ID jaringan yang sama.
Network ID mempunyai ketentuan-ketentuan,yaitu:
1. Sebuah
byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya berupa: 00000000 atau bernilai 0 (nol).
2. Sebuah
byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya berupa: 11111111 atau bernilai 255.
3. Sebuah
byte Net ID range byte pertamanya adalah: 1 sampai 223 kecuali angka 127.
4. Sebuah
byte Net ID itu tidak boleh byte pertamanya berupa: 01111111 atau bernilai 127.
Karena IP ini dijadikan sebagai loopback dari sebuah sistem protokol TCP/IP.
HOST
ID
HOST ID adalah
bagian yang mewakili bagian individu dari alamat, bila komputer di segment jaringan
anda memiliki alamat, maka jaringan mengetahui paket dta tersebut.
Berikut ini
adalah tabel kelas-kelas IP dan host yang didukungnya:
Class
|
Jumlah
host
|
Jangkauan
octet partama
|
A
|
16.777.216
|
1-126
|
Host ID
mempunyai ketentuan–ketentuan, yaitu:
1. Semua
byte Host ID tidak boleh semua byte nya:192.168.2.00000000 atau bernilai 0
(nol).
2. Semua
byte Host ID tidak boleh semua byte nya: 11111111 atau bernilai 255.
Class A
|
Network
|
Host
|
||
Octet
|
W
|
X
|
Y
|
Z
|
Seperti yang
disebutkan diatas bahwa IP adalah 32 bit. Nilai tersebut terbagi menjadiempat
bagian nomor delapan bit yang disebut octet. Contoh alamat IP adalah
202.149.240.66. dengan menggunakan contoh diatas dapat diketahui bahwa
administrator mensetup jaringan dengan semua komputer memiliki bagian nilai
yang sama yaitu 202.149.240.xxx ini adalah network ID ,sedangkan nomor pada xxx
adalah node Host ID nya.
Alasan yang
mendasari pembagiannya atau pengelompokan IP Address ini adalah untuk
mempermudah pendistribusian pendaftaran IP Address. Adapun pembagian kelas tersebut
adalah:
IP Address kelas
A diberikan untuk jaringan dengan jumlah Host yang sangat besar. Bit pertama
dari IP Address kelas A selalu di set 0 (nol) sehingga Byte pertama terdepan
dari IP Address kelas A selalu bernilai antara angka 0-127.
Pada kelas ini,
Network ID adalah 8-bit pertama sedangkan untuk Hostnya adalah 24-bit
berikutnya. Sebagai contoh jika IP Address kelas A adalah 11.147.5.5 maka dapat
dikatakan Network ID tersebut adalah 11 dan Host ID dari IP Address tersebut
adalah 147.5.5 IP Address kelas A ini dapat menampung lebih kurang 16 juta
Host.
Berikut adalah
karakteristik dari IP Address kelas A.
Format : 0nnnnnnnn hhhhhhhh
hhhhhhhh hhhhhhhh
Bit pertama : 0
Panjang NetID : 8 bit
Panjang HostID : 24 bit
Byte Pertama :1-126
Jumlah :126 kelas A
Renge IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai
126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP Addres pada
setiap kelas A
Setiap IP jatuh
pada kelas satu alamat. Kelas mewakili sebuah group alamat yang dapat segera
dikenali komponen software sebagai bagian dari sebuah jaringan fisik.
Begitu juga
penggunaan subnet mask yang sangat ditentukan dengan banyaknya komputer atau
host yang digunakan pada sebuah jaringan, subnet mask digunakan untuk
membedakan antara network ID dan host ID untuk menunjukan suatu host apakah
berada pada jaringan lokal atau non lokal, untuk jaringan lokal berarti harus
mentransmisi data melalui sebuah router.
2. IP
Addres Kelas B
IP Addres Kelas
B digunakan untuk jaringan yang berukuran sedang dan besar, 2 (bit) pertama
dari IP selalu di set dengan 1 0 sehingga bit terdepan dari IP selalu bernilai
128 sampai 191. Ip kelas B ini dapat menampung kurang lebih 65000 Host.
Format : 10nnnnnnnn hhhhhhhh
hhhhhhhh hhhhhhhh
Bit pertama : 10
Panjang NetID : 16 bit
Panjang HostID : 16 bit
Byte Pertama :128-191
Jumlah : 16.384 kelas B
Renge IP : 128.0.xxx.xxx sampai
191.255.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP Addres pada
setiap kelas B
3. IP
Addres Kelas C
IP Addres Kelas
C digunakan untuk jaringan yang lebih kecil seperti LAN, 3 bit pertamanya
selalu berisi 110 (satu satu nol). Bersama 21-bit dan 8-bit terakhir untuk host
ID. Jika IP Addres kelas C adalah
192.168.1.1 maka dikatakan network ID dari IP tersebut adalah 1.
IP kelas C dapat
menampung kurang lebih 2 juta network dengan masing-masing memiliki 256 IP
addres.
Format : 110nnnnnnnn hhhhhhhh
hhhhhhhh hhhhhhhh
Bit pertama : 10
Panjang NetID : 24 bit
Panjang HostID : 8 bit
Byte Pertama :192 - 233
Jumlah : 2.097.152 kelas C
Renge IP : 192.0.0.xxx.xxx sampai
233.255.255.255.xxx
Jumlah IP : 254IP Addres pada setiap
kelas C
Perintah
- Perintah dalam IP address
• Perintah untuk
memunculkan IP address dalam lan card
Perintah : ifconfig
• Perintah untuk
mengetahui/melihat Ip address yang dipakai sebagai gateway
Perintah : route
• Perintah untuk
mengetahui jaringan komputer kita sudah terkoneksi dengan baik
perintah : ping
• Perintah untuk
menampilkan komputer yang sudah terkoneksi dengan kita
Perintah : arp
• Perintah untuk
merestart jaringan komputer
Perintah : /etc/init.d/network restart
[root @localhost ~ ] # /etc/init.d/network
restart
• Perintah untuk
mengaktifkan jaringan komputer
Perintah : /etc/init.d/network start
[root @localhost ~ ] # /etc/init.d/network
start
• Perintah untuk
menonaktifkan (stop) jaringan komputer
Perintah : /etc/init.d/network stop
[root @localhost ~ ] # /etc/init.d/network
stop
• Perintah untuk
mensetting IP address
Perintah : /sbin/ifconfig eth0 IpAddress
[root @localhost ~ ] # /sbin/ifconfig eth0
192.168.1.12
• Perintah untuk
mensetting Gateway
Perintah : route add default gw
IpAddressGateway
[root @localhost ~ ] # route add default gw
192.168.1.1
• Perintah untuk
mengkoneksikan dengan komputer lain
Perintah : ping IpAddress_tujuan
[root @localhost ~ ] # ping 192.168.1.5
Stop dari ping : ctrl + c
• Perintah untuk
mengubah Hostname
Perintah : hostname namabaru
[root @localhost ~ ] # hostname linux
[root @localhost ~ ] # su
[root @linux ~ ] #
Cara setting IP
Address melalui GUI:
1. Klik menu
System | Administration | Network
2. Klik New,
Device Type: Ethernet Connection, klik Forward
3. Pilih
Statically set IP Addresses, lalu isi IP Address yang akan digunakan, klik OK
4. Klik Apply
Tidak ada komentar:
Posting Komentar